Kontemporer Evolusi Gaya Prep School Ke Ranah Kasual – yang menyesuaikan diri dengan tuntutan era kontemporer.
Gaya prep school selama puluhan tahun identik dengan tampilan formal dan rapi: sweater-vest rajut, blazer terstruktur, kemeja putih bersih, serta loafers mengkilap. Citra ini berakar dari tradisi sekolah elite Amerika pada awal abad ke-20 yang menekankan disiplin, kesopanan, dan standar busana tertentu. Namun, pada dekade terakhir, tren ini tidak lagi kaku. Fashion kontemporer menghadirkan Modern Prep, sebuah reinterpretasi gaya prep school yang lebih cair, adaptif, dan relevan dengan ritme masyarakat urban yang dinamis. Perubahan ini tidak hanya menyentuh estetika, tetapi juga nilai yang dibawa: inklusivitas, fleksibilitas, serta upaya untuk menggabungkan formalitas dengan kenyamanan.
Mengapa Modern Prep Muncul
Fenomena Modern Prep tidak lahir secara kebetulan. Menurut laporan McKinsey “The State of Fashion 2024”, konsumen generasi Z dan milenial menuntut keseimbangan antara gaya profesional dan ekspresi personal, terutama setelah masa pandemi di mana pakaian kasual mendominasi ruang kerja daring. Hal ini menciptakan dorongan untuk menghadirkan busana yang tetap rapi, namun tidak terasa kaku. Sweater-vest dipadukan dengan kaos putih oversized, blazer longgar dikenakan bersama sneakers, atau kemeja oxford ditata dengan celana baggy high-waist menjadi contoh nyata bagaimana Modern Prep menjawab kebutuhan itu.
Karakteristik Kunci Modern Prep
Modern Prep memiliki ciri-ciri khas yang membedakannya dari gaya prep school tradisional. Pertama, siluet longgar menggantikan potongan ketat. Blazer yang dahulu terstruktur kini hadir dalam bentuk oversized, menghadirkan kesan santai namun tetap elegan. Kedua, layering menjadi strategi utama. Sweater-vest tipis dipakai di atas kaos polos atau turtleneck ringan, menghasilkan kesan berlapis yang modis. Ketiga, aksesori tidak lagi terbatas pada dasi atau bros formal. Topi baseball, tote bag kanvas, hingga sneakers chunky justru menjadi simbol keakraban gaya ini dengan kultur jalanan.
Contoh Nyata di Ranah Populer
Fenomena Modern Prep terlihat jelas dalam gaya artis Korea Selatan seperti Jisoo BLACKPINK atau aktor Hollywood Timothée Chalamet, yang sering memadukan blazer dengan celana longgar serta sepatu kasual. Di Indonesia, fashion influencer seperti Ayla Dimitri menafsirkan ulang prep style melalui kombinasi kemeja rapi dengan bawahan relaxed-fit dan sneakers putih klasik. Kehadiran mereka di media sosial memberi validasi bahwa Modern Prep bukan sekadar tren sesaat, melainkan bagian dari narasi global tentang perubahan makna “rapi” dalam konteks masa kini.
Modern Prep di Lingkungan Profesional
Menariknya, Modern Prep juga masuk ke ranah semi-formal seperti ruang kerja kreatif dan co-working space. Menurut survei LinkedIn Workplace 2023, 63% responden merasa lebih produktif ketika memakai busana yang membuat mereka nyaman sekaligus terlihat presentabel. Hal ini menunjukkan bahwa Modern Prep menjadi solusi praktis: cukup rapi untuk rapat penting, namun tetap nyaman untuk bekerja berjam-jam. Contohnya, blazer oversized dipadukan dengan celana chinos elastis dan loafers modern—kombinasi yang mampu menyeimbangkan estetika dan fungsionalitas.
Perspektif Psikologis dalam Fashion
Gaya berpakaian memiliki pengaruh langsung terhadap kepercayaan diri dan performa. Teori “enclothed cognition” yang dikemukakan oleh Hajo Adam dan Adam Galinsky (2012) menunjukkan bahwa pakaian tidak hanya memengaruhi cara orang dipersepsikan, tetapi juga memengaruhi cara berpikir dan bertindak individu yang mengenakannya. Dalam konteks Modern Prep, mengenakan kemeja rapi dengan sentuhan kasual dapat memberikan efek ganda: kepercayaan diri meningkat tanpa merasa tertekan oleh formalitas berlebihan.
Isu Keberlanjutan dalam Modern Prep
Sejalan dengan meningkatnya kesadaran lingkungan, Modern Prep juga diadaptasi dalam bentuk yang lebih berkelanjutan. Banyak brand menggunakan bahan organik, katun daur ulang, atau teknik produksi ramah lingkungan. Misalnya, Ralph Lauren meluncurkan koleksi polo berbahan daur ulang botol plastik, sementara brand lokal seperti Sejauh Mata Memandang menghadirkan kemeja batik yang dipadukan dengan siluet prep kontemporer. Pendekatan ini menunjukkan bahwa gaya klasik sekalipun bisa mengikuti arus keberlanjutan tanpa kehilangan identitas estetikanya.
Strategi Styling Praktis
Untuk pembaca yang ingin mencoba gaya Modern Prep, ada beberapa langkah sederhana yang bisa diterapkan. Pertama, mulai dari satu item kunci, seperti sweater-vest atau blazer oversized, lalu kombinasikan dengan elemen kasual seperti jeans atau sneakers. Kedua, jangan takut bermain layering. Kaos putih sederhana bisa menjadi dasar yang kuat untuk kemeja dan blazer. Ketiga, prioritaskan keseimbangan warna netral—putih, navy, abu-abu—yang kemudian diperkaya dengan satu aksen warna cerah agar tampilan tidak monoton. Keempat, pastikan kenyamanan tetap menjadi pertimbangan utama, karena esensi Modern Prep adalah menggabungkan formalitas dengan kemudahan bergerak.
Dampak Sosial dan Budaya
Modern Prep merefleksikan pergeseran sosial di mana batasan antara ruang formal dan kasual semakin kabur. Dunia kerja hybrid, meningkatnya budaya startup, serta pengaruh media sosial berkontribusi pada normalisasi gaya ini. Dengan kata lain, Modern Prep bukan hanya soal pakaian, tetapi juga representasi identitas generasi yang menolak dikotakkan dalam aturan lama. Mereka ingin terlihat profesional, tetapi tetap menunjukkan keaslian diri. Fenomena ini mempertegas bahwa fashion selalu menjadi cermin dari dinamika masyarakat.
Modern Prep adalah evolusi gaya “prep school” yang menyesuaikan diri dengan tuntutan era kontemporer. Ia tidak lagi hanya milik sekolah elite atau acara formal, tetapi hadir di jalanan, ruang kerja, hingga media sosial. Kombinasi blazer longgar, sweater-vest kasual, dan kemeja rapi yang dipadukan dengan sneakers menunjukkan fleksibilitas dan daya adaptasi mode modern. Dengan dukungan data, teori psikologi, hingga praktik keberlanjutan, Modern Prep menawarkan lebih dari sekadar estetika: ia adalah pernyataan tentang identitas, kenyamanan, dan nilai budaya yang terus bergerak maju.